Jl. Dr.Wahidin Raya No 1 Jakarta 10710
 

Sri Mulyani Targetkan Penerimaan Negara Rp 1.743 T di 2021

 
 
Menteri Keuangan Sri Mulyani menargetkan penerimaan negara bisa mencapai Rp 1.743,6 triliun di tahun 2021. Sri Mulyani sendiri mengakui bahwa angka tersebut merupakan target yang terlalu optimistis.

Kendati begitu, ia yakin pendapatan sebesar itu bisa dicapai lantaran didukung semangat penyusunan APBN 2021 didasarkan pada pemulihan ekonomi berikut langkah penyehatan APBN.
"Tahun 2021 penerimaan negara akan ditargetkan Rp 1.743,6 triliun. Ini suatu tingkat penerimaan negara yang cukup optimistis, semoga bisa dijalankan karena memang COVID-19 akan menjadi faktor yang kita perhitungkan," ujar Sri Mulyani dalam webinar yang diadakan Wali Amanat UI, Rabu (27/1).
Dia memastikan jajaran Kemenkeu bakal bekerja keras untuk mengejar target tersebut dari perpajakan dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP).
Sri Mulyani merinci, penerimaan itu diproyeksikan sebesar Rp 1.444,5 triliun berasal dari perpajakan. Selanjutnya, Rp 298,2 triliun dari PNBP, serta 0,9 triliun dari skema hibah.
Sedangkan di sisi lain, belanja negara direncanakan mencapai Rp 2.750 di tahun 2021. Dengan rincian belanja pusat sebesar Rp 1.954,5 triliun, serta transfer ke daerah sebesar Rp 795,5 triliun.
"Belanja ini harus dikelola secara baik untuk program prioritas nasional, pertama tentu saja dalam menangani COVID-19. Termasuk program vaksinasi yang diperkirakan akan memakan anggaran hingga Rp 73 triliun," tuturnya.
Menurutnya, target tersebut dapat terealisasi apabila vaksinasi berjalan dengan baik. Ketika pemberian vaksin bisa cepat diselesaikan, kembali normalnya mobilitas masyarakat bakal mempercepat pemulihan ekonomi.
"Dengan vaksinasi kita berharap COVID-19 bisa dikendalikan, kegiatan masyarakat kembali pulih. Mobilitas dan kegiatan pulih, maka konsumsi, investasi, ekspor bisa berjalan. Itu jadi kunci pemulihan ekonomi," pungkas mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu.